Direktur SDM Yayasan Muhammad Al Fatih Makassar, Peni Setiowaty, S.Si, M.Si menjadi pembicara kedua dalam seminar parenting yang diselenggarakan SMA IT Al Fatih Makassar, Sabtu (2/3). Kali ini Ummi Peni ia biasa disapa, tidak sendirian namun panitia menghadirkan dr Adnan Ibrahim, S.p.PD juga hadir sebagai pembicara utama.
Tema peran orang tua membentuk sikap dan mental anak dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 dipilih demi menjawab setiap keresahan para orang tua yang patah arah dalam mendidik anak.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala sekolah SMA IT Al Fatih Makassar, Muh Syahir S.E dalam sambutannya.
“Salah satu tips mendidik anak adalah singkirkan benteng pemisah antara orang tua dan anak,” ungkap Peni Setiowaty dalam materinya.
Anak dianggap salah sedikit langsung dihakimi dengan ujaran yang menyakiti hati anak. Sejatinya saat itu orang tua sedang mendirikan tembok besar yang menjadi benteng pemisah. Anak semakin jauh, saat ada masalah anak lebih nyaman mencari bantuan dari luar rumah. Karena baginya tak ada kenyamanan di rumah.
“Karena sering di hakimi, anak jadi sering menyembunyikan kesalahannya, anak akhirnya terbiasa berbohong dan menipu orang tuanya hanya agar tidak kena marah,” tegasnya
Miris, orang tua merasa nyaman saat tidak mengetahui apa saja yang dilakukan anak dalam kesehariannya. Bahkan jarang orang tua menanyakan perasaan anak.
“Mulai sekarang stop hakimi, dan mulailah mengajak anak berdiskusi,” ungkapnya.
Peni setiowaty melanjutkan, dengan diskusi tanpa penghakiman dan orang tua berbicara tanpa marah maka anak lambat laun akan mulai merasa dihargai oleh orang tua. Anak juga akan menghargai dirinya. Anak akan mulai memikirkan segala perbuatan yang baik bagi dirinya dan menghindari perbuatan yang akan merugikan diri dan keluarganya.