Setiap perjalanan pergi kemanapun, perlu adanya persiapan dan tidak seorangpun mengundang tamu tanpa persiapan menyambutnya. Ramadhan tahun ini tepatnya Hari Selasa 1 Ramadhan 1442 H (13 April 2021) Keluarga Besar SIT AL FATIH Makassar menyambutnya dengan penuh semangat dan antusias dengan mengadakan Silaturrahim Kajian bersama secara Online dengan tajuk “Ramadhan Bersemi.” Ibarat suatu musim, Ramadhan adalah musim semi, dimana manusia berlomba-lomba dalam kegembiraan meraih Kemenangan dengan mendapatkan ridho Illahi. Dalam Ajang Silaturahmi Rohani tersebut sebagai bentuk refreshing atau penyegaran Ketua Yayasan Muhammad Al Fatih, Peni Setyowati menyampaikan ulasan terkait Ramadhan
Allah telah menegaskan bahwa mereka yang mengaku bertaqwa adalah mereka yang berpuasa pada bulan Ramadhan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa! Sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” Ayat tersebut merupakan sebuah ayat penghargaan kepada orang-orang yang beriman. Hanya mereka yang berimanlah yang akan terpanggil untuk menaiki tingkat iman yang lebih tinggi yaitu taqwa.
Niat benar karena Allah, Semangat dan bagaimana kita memanfaatkan Ramadhan pada setiap menit dan detiknya, merupakan indikasi ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dari sini kita bisa menilai diri kita, Dari sini bisa dilihat kita termasuk hamba Allah yang Mana?
- Dzalimun linafsihi (hamba Allah yang masih suka menganiaya diri sendiri),
- Muqtashid (Hamba Allah yang pas-pasan saja, berbuat baik sekedarnya), ataukah
- Sabiqun bil khairat (Hamba Allah yang bergegas dalam melaksanakan berbagai kebaikan).
Sungguh Allah Maha Baik. Allah memberikan solusi sebelum kita memintanya. Ketika sakit, ketika melakukan perjalanan yang jauh, Allah meringankan kewajiban berpuasa dengan menggantinya di hari lain. Bahkan saat tak mampu menggantinya dengan puasa di hari lain, Allah tawarkan solusi dengan membayar fidyah.
Tak hanya itu, Allah memberikan juga memberikan berbagai kemudahan di Bulan Ramadhan. Bukan hanya yang telah disebutkan dalam Q.S Al- Baqarah 184 & 185. Tapi ada yang lebih dahsyat yaitu Allah membelenggu setan-setan selama bulan Ramadhan.
Allah memudahkan manusia dengan membebaskan manusia dari godaan syaitan. Jika 11 bulan sebelumnya, manusia sering kali lalai karena godaan syaitan, maka spesial di bulan Ramadhan syaitan tidak akan menggoda manusia. Begitu Maha baiknya Allah sebagai dzat yang menciptakan alam semesta dan seluruh isinya.
Lalu mengapa masih banyak diantara kita yang lalai di bulan Ramadhan?
Lalu mengapa masih banyak diantara kita yang belum mampu mencapai derajat taqwa di bulan Ramadhan?
Jawabannya bukan karena godaan syaitan, namun boleh jadi karena sifat dasar manusia yang mulai terbiasa dengan sesuatu yang melalaikan. Naudzubillahi min dzalik. (semoga kita tidak termasuk yang demikian)
Allah menjadikan Ramadhan sebagai penghulu para bulan. Ada begitu banyak keistimewaan didalamnya. Keistimewaan Bulan Ramadhan
- Syahrul Muhasabah, bulan untuk memperbaiki diri dengan bercermin pada diri sendiri . Dengnan melihat seluruh kelalaian yang pernah dilakukan. Memperbaiki kesalahan dan meningkatkan segala bentuk kebaikan yang dimiliki selama ini.
- Sebagai Syahrur Rahmah, bulan yang dipenuhi dengan keberkahan. Pada bulan Ramadhan, Allah mencurahkan segenap rahmat-Nya melebihi pada bulan-bulan lainnya. Pada bulan ini, Allah melipatgandakan pahala amal kebaikan, dan bahkan memberikan bonus satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu Lailatul Qadr.
- Sebagai Syahrut Taubah, bulan yang diliputi pengampunan. Kasih sayang Allah sangatlah luas. Pintu maaf dibuka dengan lebar bagi mereka yang berpuasa, Mendirikan sholat malam (sholat tarawih) atas dasar iman dan hanya mengharap ridho Allah.
- Sebagai Syahrush Shiyam. Allah menginginkan puasa sejati. Buka hanya menahan lapar dan dahaga namun menahan seluruh hawa nafsu.
- Sebagai Syahrul Quran, bulan diturunkannya Al-Qur’an. Pada setiap bulan ini, Rasulullah selalu melakukan tadarrus Al-Qur’an bersama malaikat Jibril. Beliau ingin memberikan teladan kepada kita semua agar kita berinteraksi sedekat mungkin dengan Al-Qur’an selama bulan Ramadhan.
- Sebagai Syahrul infaq wa shadaqah, bulan untuk saling berbagi. Meningkatkan empati kita kepada sesaama.
Mari memulai Ramadhan kita dengan semangat iman untuk mencapai derajat taqwa.
Mulai mengatur waktu dengan manajemen sholat 5 waktu. Berikan waktu lebih untuk akhirat agar kelak membawa bekal untuk pulang.
Lalu setelah semua usaha dan upaya. Pantaskah kita mengharapkan ridhonya Allah?
Mari pantaskan diri. Mari pantaskan hati
Agar menjadi seseorang yang diharapkan
Jangan sampai ada dan tiadamu di dunia ini tak ada bedanya. Mari kita berfastabiqul khaerat terutama di Bulan Ramadhan ini. Tutup Peni dalam kajian tersebut. Setiap Majelis ilmu di SIT Al Fatih akan di akhiri dengan evaluasi materi dengan mengikuti game seru berupa kuis kahoot yg diikuti oleh seluruh pegawai. Dan beberapa peserta terbaik dan yg aktif mendapatkan berbagai hadiah menarik. Kali ini hadiah merata didapatkan oleh unit TK, SD, SMP, SMA dan Unit Umum.